Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) PSMTI DKI Jakarta kembali menggelar upacara penghormatan leluhur

Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) PSMTI DKI Jakarta, dan Perkumpulan PSMTI Marga-marga kembali menggelar upacara penghormatan leluhur di Sun City Restaurant, Gedung LTC Glodok, Jakarta Barat, Sabtu (27/04/24). 

Acara ini dihadiri oleh  Ketua Umum PSMTI Wilianto Tanta, Perwakilan Kedutaan Besar RRT untuk Indonesia Ma Gang, Ketua Panitia SC Upacara Penghormatan Leluhur Untung Chandra, Ketua Panitia para pimpinan organisasi marga, para pimpinan organisasi Tionghoa dan sejumlah Tokoh Tionghoa.  

Agenda dimulai dengan menyalakan lampu pelita oleh tamu VVIP. Dalam budaya Tionghoa, menyalakan lampu pelita bukan sekadar tindakan rutin, tetapi juga sebuah tradisi yang sarat dengan makna dan simbolis. Di balik cahaya gemerlapnya, tersimpan nilai-nilai kebersamaan, keberuntungan, dan penghormatan kepada leluhur yang diwarisi dari generasi ke generasi. Setelah itu, 45 marga bergiliran menyalakan lampu pelita di papan altar.

Acara dilanjutkan dengan persembahan bunga sekaligus memberikan penghormatan kepada leluhur. Persembahan bunga dilakukan oleh pengurus PSMTI Pusat, pengurus PSMTI DKI Jakarta, serta perwakilan dari Kedutaan Besar RRT, Malaysia, Cirebon, Sukabumi dan para perwakilan marga.

Salah satu momen puncak acara adalah pembacaan kitab leluhur yang dilakukan dalam dua versi bahasa: Mandarin dan Indonesia. Prosesi ini dilakukan tidak hanya memperkuat keakraban dengan warisan budaya, tetapi juga menghormati kedua bahasa yang memiliki peran penting dalam identitas masyarakat Tionghoa.

Dalam sambutannya, Ketua Dewan Pertimbangan PSMTI David Herman Jaya mengatakan, penghormatan terhadap leluhur tidak sekadar seremoni atau ritual belaka. Lebih dari itu, penghormatan tersebut juga menjadi sebuah refleksi tentang identitas dan teladan bagi kita untuk terus mengembangkan diri. Melalui warisan pengetahuan dan kebijaksanaan yang telah ditinggalkan oleh leluhur, kita diingatkan akan nilai-nilai mulia yang telah mereka lakukan.

Besar harapan saya, acara ini dapat terus diadakan setiap tahun dan melibatkan banyak generasi muda untuk penyelenggaraannya. Generasi muda kita akan mengerti makna tata cara sehingga proses pewarisan budaya akan semakin bagus atau semakin lancar,” ucap David.

Selanjutnya, Ketua Umum PSMTI Wilianto Tanta menegaskan, pentingnya kebersamaan dan saling menghargai dalam menjaga warisan leluhur bagi komunitas Tionghoa di Indonesia.

Wilianto mengungkapkan bahwa penghormatan leluhur bukan hanya sekadar ritual, melainkan juga sebuah bentuk kebersamaan dan kekompakan untuk menjaga identitas dan keberadaan suku Tionghoa yang signifikan dalam populasi Indonesia, mencapai sekitar 5-6 persen.

“PSMTI merupakan bagian dari marga-marga, suku Tionghoa, bangsa Indonesia, dan warga negara Republik Indonesia. Pentingnya keterlibatan PSMTI dalam acara tersebut sebagai bentuk pengakuan terhadap identitas dan peran suku Tionghoa di Indonesia,” ujar Wilianto.

Hal tersebut juga disampaikan Ketua PSMTI DKI Jakarta Suwarno Hardjo Setio. Suwarno menjelaskan pentingnya upacara penghormatan leluhur yang diadakan pada kesempatan yang istimewa. Acara tersebut tidak hanya sebuah ritual, tetapi juga sebuah upaya untuk menjaga dan memperkuat tradisi leluhur yang telah diwariskan selama berabad-abad.

“Tujuan utamanya adalah untuk mempersatukan semua marga-marga dalam menjaga tradisi yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas dan kebanggaan mereka,” tutur Setio.

psmti #psmtinasional #psmtidkijakarta #penghormatanleluhur #tradisi #budaya #tionghoaindonesia #psmtidki #marga

Artikel ini telah tayang di eljohnnews.com oleh Sigit Purnomo pada 20 April 2024 dengan judul “Lestarikan Tradisi, PSMTI Bersama Perkumpulan Marga-marga Gelar Penghormatan Leluhur”, https://eljohnnews.com/lestarikan-tradisi-psmti-bersama-perkumpulan-marga-marga-gelar-penghormatan-leluhur/


Posted

in

by

Tags: