Mengenang 7 Hari Kepergian Pejuang Kesetaraan Murdaya Widyawimarta Po, OBE

Pada 7 April 2025, pukul 13.57 waktu Singapura, pejuang kesetaraan Bapak Murdaya Widyawimarta Po, OBE, telah meninggalkan kita semua. Cuaca cerah tiba-tiba berubah menjadi gerimis seolah alam ikut berduka atas kepergian sosok pejuang kesetaraan bagi Suku Tionghoa Indonesia.

Bagi saya, Pak Po bukan sekadar pengusaha sukses. Beliau adalah sosok ayah, guru, pembimbing, pengayom, dan pelindung yang selalu hadir tanpa memandang latar belakang siapa pun. Kalimat yang tak pernah lepas dari beliau:
“Apa yang bisa saya bantu untuk Anda?”

Ketika saya terpilih menjadi Ketua Umum PSMTI, pesan beliau sangatlah jelas: Suku Tionghoa Indonesia harus bersatu, jangan terpecah belah. Perjuangan Tionghoa belum selesai.

Berbagai warisan perjuangan beliau akan terus kami jaga, termasuk Undang-Undang Kewarganegaraan RI No. 12 Tahun 2006 dan Undang-Undang Penghapusan Diskriminasi Ras & Etnis No. 40 Tahun 2008, hasil inisiasi beliau saat menjabat di DPR RI.

Meski dua tahun terakhir beliau berjuang melawan penyakit, semangatnya tidak pernah padam. Kami selalu menyampaikan kabar perkembangan PSMTI kepada beliau, sebagai Ketua Dewan Pengawas kami tercinta.

Kini, meski hanya bisa menatap senyum di foto, saya yakin jiwa dan semangat perjuanganmu akan selalu hidup di hati suku Tionghoa Indonesia.

Selamat jalan, Pak Po.
Jasamu abadi, semangatmu menerangi langkah kami.

Jakarta, 14 April 2025
Wilianto Tanta
Ketua Umum PSMTI Pusat

(NF)


Posted

in

by

Tags: