Kembali Digelar, Pemilihan Koko Cici Indonesia 2024 Siap Melahirkan Generasi Penerus Bangsa

Pemilihan Koko Cici Indonesia 2024 resmi dimulai dengan pelaksanaan karantina tatap muka yang dimulai pada Sabtu, 9 November 2024, di Hotel Hariston Bandengan, Jakarta. 

Karantina tatap muka ini menandai dimulainya perjalanan bagi 32 finalis yang terpilih dari 10 provinsi, yaitu Sumatera Selatan, Riau, Lampung, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, NTT, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Banten.

Tahun ini menjadi momen istimewa bagi Pemilihan Koko Cici Indonesia, karena selain menjadi edisi dua tahunan, penyelenggaraan ini juga menandai perayaan satu dekade. Untuk pertama kalinya, Banten ikut berpartisipasi dalam pemilihan ini, sebuah pencapaian yang membanggakan bagi pemilihan Koko Cici Indonesia.

Steven Tanuwijaya Tjhin, menyampaikan harapan dan pesan khusus bagi 32 finalis yang tengah berkompetisi dalam ajang Pemilihan Koko Cici Indonesia 2024. Menurutnya, selain untuk meraih gelar bergengsi, ajang ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi seluruh provinsi di Indonesia, serta berkontribusi dalam pengembangan pariwisata dan pelestarian budaya Tionghoa di tanah air.

Steven mengungkapkan bahwa tujuan utama dari pemilihan ini adalah untuk memeratakan standarisasi kualitas Koko Cici di seluruh provinsi Indonesia. Ia berharap para finalis dapat menyebarkan nilai-nilai positif yang diajarkan dalam ajang ini, sehingga dampaknya bisa dirasakan lebih luas di berbagai daerah.

“Harapan kami untuk para finalis, tentu saja, adalah agar mereka dapat memberikan dampak yang baik, terutama bagi Koko Cici Provinsi lainnya. Salah satu visi utama dari Ikatan Koko Cici Indonesia adalah pemerataan standarisasi kualitas Koko Cici di setiap provinsi, sehingga nilai-nilai ini dapat tersebar merata,” ujar Steven kepada tim liputan El John Media.

Sebelum memasuki karantina tatap muka, para finalis telah terlebih dahulu mengikuti rangkaian karantina secara online yang dimulai pada 21 Oktober 2024. Karantina online ini dirancang untuk memberikan pembekalan yang mendalam mengenai berbagai aspek yang penting dalam ajang pemilihan, mulai dari pengetahuan mengenai Ikatan Koko Cici Indonesia itu sendiri, hingga pemahaman tentang budaya Tionghoa.

Melalui karantina online ini, para finalis diharapkan dapat mengasah kemampuan dan meningkatkan pengetahuan mereka, sehingga saat menjalani karantina tatap muka, mereka sudah memiliki kesiapan yang matang untuk berkompetisi.

Memasuki usia satu dekade, Pemilihan Koko Cici Indonesia 2024 menampilkan sesuatu yang istimewa. Berbeda dengan tahun sebelum-sebelumnya yang digelar di Jakarta, namun kini di Lampung, sebagai malam Grand Final yang akan berlangsung pada 16 November 2024. 

Jakarta menjadi tuan rumah untuk kegiatan karantina tatap muka yang berlangsung pada 9 hingga 13 November 2024 di Hotel Hariston Bandengan.

Tahun ini, tema yang diangkat dalam Pemilihan Koko Cici Indonesia adalah “Golden Legacy of Koko Cici Indonesia: A Decade of Excellence”, yang menggambarkan perjalanan panjang ajang ini dalam memberikan kontribusi bagi pengembangan generasi muda Indonesia, khususnya di kalangan komunitas Tionghoa dan diharapkan bisa menjadi generasi emas yang dapat berkontribusi terhadap bangsa dan negara.

Selama karantina tatap muka yang berlangsung di Jakarta, para finalis akan menghadapi berbagai tantangan yang dirancang untuk menguji kemampuan mereka dalam berbagai aspek. Salah satu kegiatan yang paling dinantikan adalah talent show yang akan dilaksanakan pada 10 November 2024 di PIK Pantjoran, Jakarta. Di sini, para finalis akan diberi kesempatan untuk menunjukkan bakat mereka dalam bidang seni, musik, tarian, atau hal lain yang mereka kuasai.

Selain itu, pada 11 November 2024, para finalis juga akan melakukan kunjungan ke Kantor Utusan Khusus Presiden. Kunjungan ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada para finalis tentang bagaimana peran mereka sebagai generasi muda dapat berkontribusi dalam pembangunan bangsa.

Tak hanya itu, para finalis juga akan menjalani pelatihan khusus mengenai teknik catwalk dan tari, yang merupakan bagian dari penilaian kompetisi, serta menghadapi sesi deep interview untuk menguji kecakapan mereka dalam berbicara dan merespons berbagai pertanyaan dari juri dan panelis.

Penulis dan Editor : Digital TI PSMTI Departemen dan WKU Departemen


Posted

in

by

Tags: