Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) akan meluncurkan Buku tentang perjalanan Suku Tionghoa Indonesia termasuk perannya dalam membangun negeri. Buku yang ditulis 22 akademisi dari Universitas Negeri di seluruh Indonesia ini, diluncurkan saat perayaan HUT PSMTI ke-25 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada 2 Oktober 2023.
Ketua Panitia HUT PSMTI ke-25, Peng Suyoto mengatakan buku ini, menceritakan awal datangnya orang Tionghoa di Indonesia. Saat ini, masyarakat masih banyak bertanya awal masuknya Suku Tionghoa ke Nusantara karena banyak informasi yang berbeda tentang kedatangan Suku Tionghoa.
“Banyak yang menyangkal Suku Tionghoa itu datang di abad 8 karena tulisan sebelumnya oleh seorang pendeta Yijing yang berkelana. Tetapi dengan adanya akademisi-akademisi menulis sejak abad kedua sudah ditemukan jejak orang Tionghoa datang, itu menjadi hal referensi yang baru bagi para akademisi dan sejarawan yang ingin lebih banyak mengetahui jejak orang Tionghoa di Indonesia,” kata Peng Suyoto yang juga sebagai Ketua Harian I PSMTI, saat diwawancarai tim liputan EL JOHN Media,” Senin (28/08/2023).
Selain itu, Buku ini juga mengupas berbagai aspek kehidupan di mana budaya Tionghoa masih terasa kuat dan relevan. Salah satu hal yang sangat mencolok adalah pengaruh budaya Tionghoa dalam bidang kuliner. Tidak sedikit nama makanan Indonesia berasal dari suku Tionghoa.
“Makanan yang kita sajikan seperti Lontong Cap Gomeh, Sate, Bakso nah itu semua berasal dari Bahasa-bahasa Tionghoa dan kue-kue juga banyak yang berasal dari Tionghoa yang kini sudah menjadi makanan nasionalnya Indonesia,” terang Peng Suyoto.
Peng Suyoto berharap kehadiran buku ini dapat menghentikan istilah merendahkan dan prasangka antara pribumi dan Tionghoa di Indonesia sehingga dapat menciptakan perubahan positif dalam persepsi masyarakat.
“Buku ini harapan kita agar menjadi bahan bagi para sejarawan dan akademisi melihat bahwa kita ini sudah tidak lagi sekat-sekat antara orang Tionghoa dan non Tionghoa, tidak lagi ada istilah pribumi dan non pribumi. Semua sudah turun temurun, ini lah tanah air kita, inilah tumpah darah kita oleh karena itu pengabdian kita semuanya secara total untuk negara,” tutur Peng Suyoto.
Lebih lanjut, Peng Suyoto menjelaskan setelah diluncurkan buku tersebut akan didistribusikan ke seluruh daerah di Indonesia, melalui bantuan dari PSMTI di tingkat provinsi dan Kabupaten/Kota.
“Kita berharap ketua-ketua Provinsi, Kabupaten dan Kota itu untuk menyebarkan buku ini ke Perusahaan-perusahaan daerah, universitas-universitas daerah, karena buku ini merupakan buku karya akademisi, jadi bukan titipan,” kata Peng Suyoto.
Digelarnya perayaan HUT PSMTI ke-25 sekaligus untuk memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh setiap tanggal 2 Oktober. Oleh karena itu, 2.500 tamu yang diundang diminta untuk mengenakan batik. Selain hari Batik Nasional, puncak HUT PSMTI juga untuk merayakan Festival Kue Bulan atau Moon Festival.
Rencananya acara perayaan HUT akan dihadiri Presiden Jokowi, sejumlah menteri dan pejabat pemerintah daerah, dan TNI-Polri.
Artikel ini telah tayang di eljohnnews.com ditulis oleh Sigit Purnomo pada 29 Agustus 2023 dengan judul “Buku Perjalanan Suku Tionghoa Karya 22 Akademisi Akan Diluncurkan Saat Perayaan HUT PSMTI ke-25”, https://eljohnnews.com/buku-perjalanan-suku-tionghoa-karya-22-akademisi-akan-diluncurkan-saat-perayaan-hut-psmti-ke-25/